Selasa, 26 Oktober 2010

10 Cara Menanamkan Disiplin Pada Anak



Orang tua sering kali merasa bingung dengan sikap anak yang tidak mau diatur dan cenderung membantah perkataan orang tua sehingga akhirnya orang tua menggunakan kekerasan pada anak baik secara fisik, misalnya memukul atau secara psikis misalnya membentak agar anak menuruti perintah orang tua. Akan tetapi hal tersebut malah membuat anak semakin tidak mendengarkan anda sebagai oran tua. Bagaimana sebenarnya cara yang tepat untuk menanamkan disiplin pada anak? Berikut ini ada beberapa cara untuk menanamkan disiplin pada anak, diantaranya :

1. Konsisten (tidak berubah)
Ada kesepakatan antara ayah dan ibu sehingga setiap tindakan dalam menanamkan disiplin tidak berubah-ubah

2. Jelas
Berikan aturan yang sederhana dan jelas sehingga anak mudah melakukannya

3. Memerhatikan harga diri anak
Jangan menegur anak dihadapan orang lain, karena hal itu akan membuat anak merasa malu sehingga tetap mempertahankan tingkah laku tersebut.

4. Beralasan dan dapat dipahami
Alasan dan tata tertib yang dilakukan itu perlu dijelaskan pada anak sehingga anak melakukannya dengan penuh kesadaran.

5. Memberi hadiah
Hadian berupa pujian, penghargaan, barang/kegiatan (misalnya memeperbolehkan bermain, nonton tv dan lain-lain) diberikan apabila anak melakukan perilaku positif. Hal tersebut akan menumbuhkan rasa percaya diri.
6. Hukuman
Orang tua harus berhati-hati dalam memberikan hukuman, jangan sampai menyakiti fisik/jiwa anak. Hukuman tidak dapat diberikan terhadap anak dibawah usia 3 tahun, apalagi memukulnya. Hukuman merupakan pilihan terakhir, lebih baik memuji perbuatannya yang benar daripada menghukum kesalahannya.

7. Luwes
Jangan terlalu kaku dalam menegakkan disiplin, sesuaikan dengan keadaan situasi anak

8. Keterlibatan anak
Sebaiknya anak dilibatkan dalam setiap membuat tata tertib sehingga anak merasa dihargai dan diakui dalam keluarga

9. Bersikap tegas
Bersikap tegas bukan berarti bersikap kasar baik dalam tindakan fisik/perbuatan

10. Jangan emosional
Dalam menghukum anak, sebaiknya hindari emosi yang berlebihan.

Senin, 25 Oktober 2010

Bekerja Di Rumah, Mengapa Tidak?


Ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan untuk mulai bekerja di rumah. Pertimbangan apa sajakah itu?
Bila mulai berpikir untuk bekerja di rumah, ada baiknya Anda memiliki konsep bagus tentang bagaimana sebaiknya bekerja di rumah. Anda mungkin membayangkan, tak perlu lagi bangun pagi di jam tertentu, sarapan terburu-buru, duduk di ruang kerja, dan memulai pekerjaan dengan ceria.
Tetapi, pada kenyataannya tak selalu seindah yang dibayangkan, lho! Biasanya, seseorang justru harus bekerja lebih keras bila ia menekuni bisnisnya di rumah, dibandingkan bila bekerja di suatu perusahaan.
Memang, sih, bekerja di rumah akan memberi banyak keuntungan. Salah satunya, yang mendasari para ibu memilih menjalankan bisnis di rumah, adalah bisa dekat dengan anak. Nah, berikut ini sejumlah hal yang harus dipertimbangkan sebelum Anda mengambil keputusan bekerja di rumah.

1. Berapa Penghasilan Yang Diharapkan?
Sesudah menuliskan jumlah penghasilan yang diharapkan, tulis pekerjaan yang akan dilakukan di rumah dengan estimasi jumlah penghasilan yang akan diperoleh. Jangan lupa, perhitungkan pula tagihan telepon, listrik, dan peralatan lain yang digunakan jika memutuskan bekerja di rumah.
Lalu, bandingkan jumlah penghasilan tadi dengan jumlah penghasilan bila Anda bekerja di suatu perusahaan, sesuai dengan bidang yang dikuasai, lalu dikurangi uang transportasi dan uang makan yang harus Anda keluarkan.

2. Masih Perlukah Tambahan Fasilitas?
Pada umumnya, bekerja di rumah tak ada "benefit" seperti asuransi kesehatan atau asuransi jiwa. Namun, tentu saja ada beberapa pengecualian.

3. Pekerjaan Yang Tersedia
Bila dipekerjakan sebagai tenaga lepas misalnya, Anda harus mengerti, perusahaan yang pemberi pekerjaan tak wajib selalu memberi pekerjaan. Ada masa sibuk dan masa tenang.
Selama masa sibuk, mungkin Anda akan bekerja sampai 40-50 jam per minggu dan pada masa tenang hanya bekerja 10 jam per minggu. Bila penghasilan menjadi sangat penting bagi kebutuhan rumah tangga, Anda harus betul-betul menyadari hal ini.
Mungkin karena faktor itu pula, banyak orang memilih bekerja lebih dari satu jenis pekerjaan di saat yang sama, karena bila pekerjaan yang satu sedang tidak padat, mereka dapat mengerjakan proyek/ pekerjaan lainnya.

4. Apa Yang Memotivasi?
Bila Anda termasuk tipe orang yang selalu harus diberi dukungan dan dorongan, maka bekerja di rumah akan terasa sangat sulit. Anda harus betul-betul disiplin pada pekerjaan. Apalagi di rumah, Anda akan menghadapi banyak godaan.
Jadi, sikap disiplin, konsisten, dan fokus pada jadwal dan jam kerja yang telah ditentukan sendiri, harus ditaati. Persis seperti bila Anda bekerja di suatu perusahaan.

5. Keberatankah Dengan Suasana Sunyi?
Suasana bekerja di rumah tak sama dengan suasana bila bekerja di suatu perusahaan yang memiliki banyak pegawai. Bekerja di rumah, bila tak bekerja sendiri, paling hanya dibantu 1-2 asisten. Bila Anda biasa bergaul dan tak tahan dengan rasa sepi, bekerja di rumah akan terasa sulit dan menyiksa.
Tak mudah bagi Anda untuk menyesuaikan diri. Namun, walau bagaimanapun, Anda bisa tetap menjalin hubungan dengan teman-teman dan bertemu secara berkala. Bisa juga chatting dengan teman-teman melalui internet.

6. Fleksibilitas
Ada perusahaan yang meminta pegawainya bekerja sesuai jam kerja yang sudah ditentukan, tetapi ada juga yang lebih fleksibel dan mau menerima jam kerja yang Anda tawarkan, sebagai freelancer. Anda yang harus menentukan, tipe jam kerja seperti apa yang cocok bagi Anda. Pertimbangkan yang terbaik bagi Anda.

7. Penitipan Anak
Banyak kaum ibu ingin bekerja di rumah agar dapat memperhatikan anak sehingga tak perlu menitipkan anaknya di tempat penitipan anak. Padahal, bekerja di rumah dengan anak yang masih balita tidaklah mudah, karena perhatian Anda akan terbagi antara pekerjaan dan anak. Tetapi semuanya tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Semakin besar usia anak, semakin mudah bagi Anda untuk bekerja di rumah.

8. Pilih Pekerjaan Yang Disukai
Hal ini sangat penting! Mungkin saat ini Anda merasa tak penting dengan jenis pekerjaan, sejauh mendapatkan uang. Percayalah, hal ini tak akan bertahan lama. Untuk bekerja di rumah, yang Anda perlukan adalah selalu memiliki motivasi dan disiplin diri yang besar, ditambah jenis pekerjaan yang Anda sukai!
Anda harus menyadari, termasuk tipe bagaimanakah Anda untuk tipe pekerjaan yang cocok. Apakah Anda kreatif atau pekerja keras? Cari tahu visi Anda tentang bekerja di rumah dan temukan pekerjaan yang sesuai.

9. Apakah Memang Ingin "Bekerja"?
Bila seseorang mengatakan ingin bekerja di rumah, berarti ia tak menginginkan pekerjaan tetap dan tak mau terikat. Yang mereka inginkan adalah kebebasan untuk mengatur jadwal dan jam kerja, serta melakukan pekerjaan yang memang disukai.

Tentu saja tak ada yang tak mungkin. Demikian pula dalam menemukan jenis pekerjaan seperti yang diinginkan. Namun, hal ini tak semudah yang dibayangkan. Pertimbangkan untuk memulai usaha sendiri dengan memusatkan talenta dan kemampuan. Bila pengetahuan Anda mengenai wiraswasta belum memadai, mulailah dalami. Anda bisa tnemukan sumbernya dari internet, buku, seminar, atau orang yang berpengalaman.

Tanpa melihat jenis pekerjaan yang Anda tentukan, yang harus dipahami, bekerja di rumah tidaklah semudah yang dibayangkan dan juga sangat menantang. Tetapi, banyak yang telah melakukannya mengatakan, bekerja di rumah cukup menyenangkan. Nah, bila artikel ini memberi kesan bekerja di rumah mungkin tak cocok bagi Anda, jangan lupa bila Anda bisa saja berubah pikiran.

Bila tak terlalu termotivasi, sebaiknya pelajari dan cari tahu apa sebabnya. Berikan tantangan pada diri sendiri setiap hari dan perkuat disiplin diri. Bila kemauan cukup kuat, yakinlah Anda pasti dapat merealisasikannya. Jangan pernah menyerah pada impian Anda!

www.tabloidnova.com

Minggu, 24 Oktober 2010

Cara Pijat Bayi Yang Benar



Pijat bayi sangat penting untuk tumbuh kembang yang optimal buat buah hati kita.
Membuat orang tua dapat berkomunikasi dengan bayinya baik secara fisik maupun secara emosi, bias mempererat ikatan batin antara ibu dan anak

Dengan sentuhan lembut sang Ibu, bayi akan merasa nyaman, bahagia dan membuat bayi merasakan pernyataan kasih saying orang tua.

Manfaat Pijat Bayi antara lain:

     Menguatkan otot

Dapat menguatkan otot dada, punggung dan otot kaki

·         Membuat bayi lebih sehat

Memijat bayi bisa memerlancar sistem peredaran darah, membantu proses pencernaan bayi, dan juga memerbaiki pernapasan bayi. Bahkan memijat bayi bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh si bayi.

·         Membantu pertumbuhan

Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan akan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur, berat badan bisa bertambah hingga 47 persen dibanding jika tidak dipijat.

·         Meningkatkan kesanggupan belajar

Dengan merangsang indra peraba, indra penglihatan dan pendengaran si bayi, akan meningkatkan daya ingat dan kesanggupan belajar sang bayi.

·         Membuat bayi tenang

Dengan memijat bayi, sama seperti orang dewasa, akan membuat bayi merasa rileks. Hal ini dapat membuat ia bisa tidur lelap lebih lama dan akan lebih tenang.

Cara memiijat bayi (dilakukan dengan lembut):
 
1. Dada
Telapak tangan terbuka ke tengah dada bayi, lalu geser diagonal ke kanan atas, kemudian kembali ke tengah, ke kiri atas, kembali ke tengah. Kiri bawah, kembali ke tengah, kanan bawah, kembali ke tengah.

2. Paha dan Betis
Pegang kedua paha bayi dengan kedua tangan kita. Putar dari dalam ke luar sambil bergerak turun menuju betis. Kembali ke atas dengan gerakan sama.

3. Kaki
Pijat telapak kaki dari arah tumit ke jari kaki. Remas jari satu persatu. Pijat punggung kaki, mulai dari mata kaki sampai ke jari kaki.

4. Wajah
Pijat mulai dari tengah menuju samping kiri, kemudian tengah menuju samping kanan.

5. Perut
Pijatan I Love U. Gunakan 2 atau 3 jari, yang membentuk huruf I-L-U dari arah bayi. Bila dari posisi kita membentuk huruf I – L – U terbalik. Berikut tahapan memijat:
  • Urut kiri bayi dari bawah iga ke bawah (huruf I)
  • Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian turun ke bawah (huruf L)
  • Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi, melengkung membentuk U dan turun lagi ke kiri bayi. Semua gerakan berakhir di perut kiri bayi.
6. Tangan
Pijat dari pangkal lengan, lalu turun ke tangan,. Kemudian kembali memijat dari tangan ke pangkal lengan.
Bayi butuh ungkapan kasih sayang dari orang tua. Salah satu cara adalah dengan pijat bayi. Dengan melakukan pemijatan yang tepat, bayi Anda akan mendapat banyak manfaat. Ayo pijat bayi mungil Anda dan mulai rasakan manfaatnya.