Senin, 07 Maret 2011

Melihat Peluang



 Tahun 1890 seorang pedagang es krim dari Wisconsin bernama Ed Berners berfikir
bagaimana agar ia dapat terus memenuhi permintaan pembeli setiap hari. Ini karena di masa itu, para pemasok es krim tidak bekerja di hari minggu
Padahal permintaan pembeli tidak pernah berhenti. Maka, supaya tidak kehabisan bahan es, berners terpaksa berhemat karena ia juga mengalami keterbatasan bahan baku es kri,.
Akhirnya berners menemukan cara berhemat yang cukup efektif 
Ia mencampur es krim dengan bahan-bahan makanan lainnya seperti wafer coklat buah dan juga roti
Ternyata es krim baru itu disukai pembeli. Dan sejak itu, es krim ciptaan berners itu dinamai es krim sundae, merujuk pada fakta bahwa es krim itu juga dijual pada hari minggu ( Sunday)

Di tengah kesulitan yang Ed Berners alami, ia bukannya berdiam diri dan menyerah terhadap keadaan yang ada. Sebaliknya, ia justru berusaha sekuat tenaga untuk bisa menemukan jalan keluar dari kesulitannya.
Sebenernya bagi berners, menyerah pun tidak akan membuat dia rugi. Toh penjual es krim lain tidak ada yang repot2 memikirkan pelanggannya yang ingin es krim ssetiap hari

Tapi Berners melakukan hal yang sebaliknya, dia mampu melihat ada sebuah peluang dari dalam kesulitan yang dihadapinya. Dan ia berhasil bahkan, dia tidak hanya sekedar menemukan solusi keterbatasan es krim di hari Minggu.
Ia bahkan mencatat sejarah dengan menemukan jenis es krim baru yang menjadi favorit banyaj orang hingga kini

Mungkin sekarang ini kita tidak dalam kesulitan, buat hidup kita baik2 saja, pekerjaan nyaman, keuangan cukup, anak semua baik. Tapi mari kita lihat lebih dalam lagi. Kondisi ekonomi negara yang makin turun, nilai inflansi yang mencapai 10%/tahun
mengisyarat kan bahwa kita cepat atau lambat dituntut untuk melakukan lebih.

Mampukah kita melihat peluang? atau kita diam mengikuti arus dunia tanpa tau arah tujuannya kemana? peluang itu tidak selalu ada, kadang sangat sulit ditemukan,
tapi percayalah PELUANG bisa kita CIPTAKAN